Template by:
Free Blog Templates

Kamis, 04 Maret 2010

Aurora Borealis Dan Aurora Australis


Kalau kamu tinggal di dekat kutub utara, kamu bisa melihat aurora borealis, suatu pemandangan cahaya yang luar biasa indah. Di dekat kutub selatan, kamu juga bisa melihat aurora australis. Mengapa fenomena aurora tidak terjadi di tempat lain ?

Aurora itu terjadi akibat angin matahari. Di daerah dekat khatulistiwa bumi, angin matahari terperangkap kuat oleh medan magnet bumi. Di kutub utara dan selatan, ada partikel-partikel angin matahari yang lolos masuk atmosfer. Partikel-partikel ini akan menumbuk gas-gas pada amosfer. Akibat tumbukan ini, gas akan memancarkan cahaya yang berwarna-warni indah sekali.

Menghasilkan Listrik Dari Kotoran Sapi


Menurut Ann Christy dari Ohio State University, kotoran sapi dapat digunakan untuk menghsilkan listrik tegangan rendah. Kotoran yang dimaksud disini adalah cairan hasil fermentasi mikroba didalam rumen sapi. Rumen adalah kantong pencernaan sapi dimana makanan disimpan sementara sambil diaduk terus menerus sampai dapat diuraikan.

Peneliti mengambil sari cairan rumen yang berisi mikroba dan selulosa dari sapi menggunakan pipa kecil yang dimasukkan de dalam rumen sapi. Selanjutnya, cairan rumen ini ditampung dalam tabung gelas berukuran 2 liter untuk membuat sel bahan bakar. Tabung ini kemudian dihubungkan dengan tabung kedua berisi ferricyanide dengan menggunakan bahan khusus sehingga memungkinnkan elektron berpindah dari tabung negatif ke tabung positif. Aliran elektron inilah yang menghasilkan listrik.

Sel bahan bakar ini bisa menghasilkan tegangan maksimal 600 milivolt. Namun setelah 2 hari, tegangan ini akan turun menjadi 200 milivolt sehingga harus ditambahkan selulosa lagi. Christy juga menggunakan kotoran akhir yang dikeluarkan sapi dengan cara yang sama seperti menggunakan cairan rumen dan dapat menghasilkan tegangan 300-400 milivolt tiap sel bahan bakar. Ayo, apakah kalian juga memiliki ide penemuan kreatif lainnya ?

Bakteri Pemakan Polusi Dan Penghasil Listrik


Sekarang, ilmuwan telah menemukan sejenis bakteri yang memakan sampah kimia beracun dan sekaligus menghasilkan listrik. Charles Milliken, seorang peneliti di Medical University, Carolina Selatan mengatakan bahwa listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik kecil. Selama bakteri ini diberi makan, bakteri ini dapat menghasilkan listrik selama 24 jam sehari. Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri lain dalam hal kemampuan metabolisme, seperti makanan yang dimakan. Ini berarti bahwa bakteri ini dapat mengubah sejumlah makanan yang berbeda menjadi listrik. Bakteri ini menghasilkan listrik saat dalam fase spora yang merupakan tahap kehidupan dorman yang tahan terhadap panas, radiasi, dan kekurangan air.